DaftarIsi [ hide] 1 Pengertian Alat Ukur Elektrik. 2 Jenis Alat Ukur Elektrik. 2.1 Voltmeter - Pengukur Tegangan. 2.2 Ampere Meter - Pengukur Arus. 2.3 Frekuensi Meter - Pencatat Frekuensi. 2.4 Multimeter - Tegangan Listrik, Resistansi, Arus Listrik. 2.5 Watt Meter - Penghitung Daya. 2.6 Ohm Meter - Penilai Hambatan.
0% found this document useful 0 votes269 views17 pagesOriginal Title7. Menerapkan Alat Ukur Elektronik Serta FungsinyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes269 views17 pagesMenerapkan Alat Ukur Elektronik Serta FungsinyaOriginal Title7. Menerapkan Alat Ukur Elektronik Serta FungsinyaJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Adabeberapa jenis alat ukur pneumatik yang biasa dipakai di perbengkelan otomotif, dimana masing-masing alat ukur memiliki fungsi serta prosedur penggunaanya berbeda-beda. Untuk itu, setelah pada artikel sebelumnya dibahas mengenai ALAT UKUR ELEKTRIK OTOMOTIF dikesempatan kali ini Spbukita akan memberikan informasi seputar alat ukur pneumatikKeberadaan alat ukur elektrik sangat penting lantaran memberikan kemudahan kepada seseorang dalam menjalani pekerjaan. Khususnya, yang berkaitan dengan urusan kelistrikan. Semisal untuk pengukuran tegangan, frekuensi, arus dan lainnya. Perangkat semacam ini sangat kompleks, lantaran punya komponen dan kinerja yang berbeda-beda. Sehingga, bagi yang ingin menekuni dunia teknisi khususnya kelistrikan, penting untuk memahaminya. Agar lebih jelas tentangnya, maka berikut disajikan uraian detailnya Pengertian Alat Ukur ElektrikJenis Alat Ukur ElektrikVoltmeter – Pengukur TeganganAmpere Meter – Pengukur ArusFrekuensi Meter – Pencatat FrekuensiMultimeter – Tegangan Listrik, Resistansi, Arus ListrikWatt Meter – Penghitung DayaOhm Meter – Penilai HambatanMegger – Penghitung Nilai IsolasiTermometer – Penentu Skala SuhuTang Ampere – Penghitung TeganganManifold – Pengukur Jumlah UdaraOscilloscope – Penampil Visual DigitalFungsi Alat Ukur Elektrik Pengertian Alat Ukur Elektrik Hal pertama yang wajib dipahami oleh seseorang saat hendak mengenali sesuatu adalah definisinya. Termasuk pada saat ingin mengenal lebih jauh tentang perangkat ukur elektrik, yang semestinya diawali dari pengertian. Lantaran hal tersebut akan memberi gambaran umum mengenai benda ini. Secara sederhana, alat ukur elektrik adalah sebuah media untuk melakukan pengukuran tertentu yang berbasis elektrik. Perangkat semacam ini banyak diperlukan oleh teknisi. Baik yang menekuni ranah elektronika, otomotif, atau yang lainnya. Lazimnya, perangkat semacam ini memiliki keunikan komponen yang berbeda satu dengan yang lainnya. Karena pembuatannya sendiri yang didasarkan pada fungsionalitas. Sebagai contoh, yang dipakai untuk pengukuran frekuensi berbeda untuk pengukuran arus listriknya. Selanjutnya, agar lebih mengenal jelas terkait perangkat pengukuran elektrik, maka seseorang penting untuk memahami jenisnya. Berkenaan dengan hal ini, maka terdapat sepuluh alat ukur elektrik yang paling kerap ditemui dan dipergunakan dalam dunia kelistrikan, di antaranya Voltmeter – Pengukur Tegangan Pertama, seorang teknisi wajib untuk paham perangkat ukur elektrik yang bernama Voltmeter. Alasannya karena alat ini adalah salah satu yang paling umum untuk dijumpai. Khususnya bagi yang ingin menekuni bidang elektronika. Hal tersebut menilik pada definisi Volt Meter, yakni sebuah perangkat untuk mengukur tegangan listrik. Perangkat ini berguna membantu teknisi dalam mengukur jumlah tegangan yang masuk dalam sebuah rangkaian elektronika. Sehingga tidak salah jika banyak dipakai di tempat service. Lebih lanjut, perangkat ini punya sejumlah komponen pokok. Masing-masing darinya, punya urgensi yang menentukan kinerja pengukuran tegangan. Yakni yang terdiri dari batas ukur, terminal baik yang positif atau negatif, setup, skala angka penentu, dan jarum penunjuknya. Terkait cara kerjanya, perangkat ini biasa dipakai pada sebuah komponen yang punya potensial berbeda secara paralel. Dengan ketentuan pemasangan harus sejalan dengan kutub Voltmeter. Yaitu yang terdiri dari kutub positif dengan potensi lebih tinggi dan negatif yang lebih rendah. Ampere Meter – Pengukur Arus Jenis perangkat pengukuran berbasis elektrik selanjutnya yang perlu untuk dipahami seorang calon teknisi adalah Ampere Meter. Tidak lain karena perangkat ini kerap dipergunakan untuk memperbaiki kelistrikan. Semisal pada saat melakukan perbaikan di kendaraan. Lebih jelasnya, perangkat ini dipergunakan dalam pengukuran total arus yang berada dalam sebuah rangkaian yang dinyatakan dalam angka-angka. Hal tersebut berguna bagi teknisi dalam mendeteksi kerusakan. Yakni berdasarkan limitasi tertentu yang terdapat pada sebuah komponen kelistrikan. Cara kerjanya yakni dengan meletakkan Amperemeter pada rangkaian seri di sebuah penghantar. Umumnya, teknisi akan menempatkannya di bagian yang paling akhir. Sehingga perangkat dapat bekerja dan menunjukkan nilai yang akurat. Dahulu, terkait penyajian nilai tersebut ditunjukkan dengan jarum, yang dikenal dengan istilah Ampere Meter Analog. Namun berkat adanya kemajuan, maka kini penyajiannya ada yang dituliskan di layar monitor. Inilah yang dikenal dengan Ampere Meter Digital. Frekuensi Meter – Pencatat Frekuensi Pemakaian perangkat berbasis elektrik ini kerap disandingkan dengan perangkat sebelumnya, yakni Voltmeter, maupun pengukur arus Ampere Meter. Lantaran, umumnya untuk melakukan penjagaan umur beban, maka diperlukan penghitungan tepat terkait tegangan, nilai arus, serta jumlah frekuensinya, selayaknya pada motor 3 Fasa. Namun demikian, perlu untuk dipahami bahwa perangkat ini tidak bekerja untuk semua jenis arus listrik. Melainkan hanya pada arus yang berjenis AC saja. Penyebabnya tidak lain karena pada arus yang berjenis DC tidak ditemukan penghitungan yang menunjukkan frekuensi. Lebih jelas tentang frekuensi, maka bisa perhatikan seksama pada arus AC. Biasanya, akan ada semacam kedipan-kedipan pada arusnya yang berlangsung cepat dalam hitungan detik. Hal itulah yang tidak ada pada arus DC. Multimeter – Tegangan Listrik, Resistansi, Arus Listrik Multimeter adalah sebuah alat yang biasa digunakan dalam dunia elektronika untuk mengetahui jumlah tegangan listrik, arus listrik dan hambatan listrik. Alat ini lebih sering digunakan karena penggunaannya sangat mudah, selain itu hasilnya pun lebih akurat. Pada dasarnya multimeter dibagi menjadi 2 jenis, yakni multimeter analog dan multimeter digital. Sebenarnya penggunaan kedua jenis multimeter tersebut sama saja, yang membedakan adalah cara membacanya. Kalo yang multimeter analog melihat hasil pengukuran dengan melihat posisi jarum menunjukkan angka berapa, lalu multimeter digital hasil pengukurannya langsung terlihat di layar display sehingga lebih gampang penggunaannya. Watt Meter – Penghitung Daya Barangkali, dibandingkan dengan yang lain, perangkat ini harusnya yang paling mudah untuk dikenali. Lantaran penggunaannya sendiri yang tidak asing. Yakni yang banyak dipakai oleh petugas PLN saat memeriksa listrik di rumah. Secara sederhana, Watt Meter sendiri dapat dimengerti sebagai perangkat pengukuran nilai daya yang ada pada suatu rumah. Ukuran yang dipakai menggunakan satuan Watt. Itu didapat dari perkalian antara tingkat arus beban serta tegangan pada sumber yang dipergunakan. Pada kelazimannya, satuan Watt tersebut juga diperlukan sebagai pertimbangan dalam pembelian perangkat elektronik. Pasalnya hal tersebut akan menentukan jumlah daya yang diperlukan saat pemakaian perangkatnya. Otomatis berkaitan pula dengan biaya yang harus dibebankan. Baca Juga 5 Jenis Transistor Berdasarkan Kategori dan Fungsinya Lengkap Ohm Meter – Penilai Hambatan Selanjutnya, calon teknisi perlu juga untuk mengenal alat ukur elektrik bernama Ohm Meter. Perangkat ini biasa ditemukan bersamaan dengan Amperemeter dan Voltmeter dalam sebuah rangkaian yang dinamai Multimeter. Kegunaannya untuk mengukur nilai hambatan. Saat ini, ada pelbagai macam Ohm Meter yang dipergunakan oleh para teknisi. Masing-masing darinya punya mekanisme kerja yang berbeda. Yakni yang terdiri atas tipe Multi Range Ohmmeter, Seri, dan Shunt. Namun demikian, meski berbeda, pada dasarnya Ohm Meter punya peruntukan yang sama. Yaitu untuk menemukan indikasi tersambung atau terlepasnya rangkaian yang terdapat pada perangkat. Hal ini nantinya diketahui dari nilai yang dinyatakan dalam satuan Ohm. Megger – Penghitung Nilai Isolasi Keenam, ada alat bernama Megger yang meski jarang dikenali, punya urgensi yang tinggi. Pasalnya, alat ini berguna untuk mengukur tingkat isolasi yang dipakai dalam rangkaian. Tanpa keberadaannya, maka listrik bertegangan tinggi dapat membahayakan. Seperti yang dipahami, rangkaian listrik perlu dibungkus dengan zat-zat tertentu yang bersifat menghambat penyebaran. Semisal karet atau plastik yang membungkus pada sebuah kabel. Nah, fungsi dari alat ini adalah menguji ketahanan isolator tersebut. Berkat pengukuran ketahanan yang akurat, maka teknisi dapat menentukan jenis material isolasi yang tepat. Sehingga rangkaian listrik akan mengalir dengan baik di tempatnya. Lebih dari itu, akan memberikan keamanan bagi siapapun yang berada di dekatnya agar tidak mengalami sengatan. Termometer – Penentu Skala Suhu Seperti yang dapat diketahui dari penyebutannya, termo yang berartikan suhu, alat ini memang berguna untuk pengukuran suhu. Jenisnya ada banyak sekali. Mulai dari yang dipakai untuk pengukuran suhu ruang, sampai dengan yang difungsikan untuk mengukur suhu badan. Lalu mengapa alat ini dikelompokkan sebagai alat ukur elektrik? Apa urgensinya pada sebuah perangkat elektronika sehingga perlu dipahami oleh para teknisi? Benarkah ada hubungan di antara Termometer ini dengan alat elektronik yang digunakan? Perlu untuk dipahami, bahwa tidak jarang alat elektronik pun perlu pengukuran suhu ideal. Khususnya pada alat-alat yang berkaitan dengan pengaturan suhu. Semisal pada lemari es, freezer, atau yang lainnya. Lebih dari itu, alat ini terkadang juga diperlukan pada saat penentuan penempatan alat elektronik di sebuah ruangan. Lantaran, jika tidak ditempatkan di ruangan bersuhu tepat, kadang bisa menyebabkan pelbagai kerusakan. Semisal menjadikan alat overheating atau bahkan yang lebih parah dampaknya. Tang Ampere – Penghitung Tegangan Apabila membaca sekilas tentang nama perangkat ini, maka sedikit sulit untuk dikenali. Namun jika menilik pada fungsionalnya, maka sebenarnya sama saja dengan Ampere Meter. Yakni sebuah perangkat yang dibutuhkan untuk pengukuran kekuatan arus yang mengaliri rangkaian tertentu. Hanya saja, jika merujuk pada bentuk fisiknya, Tang Ampere ini cenderung lebih kecil. Sehingga terkesan lebih efisien dalam banyak hal. Mulai dari penggunaan hingga terkait fleksibilitasnya saat harus dipergunakan. Berdasarkan hal tersebut, maka tidak salah jika Tang Ampere banyak disukai oleh para teknisi. Lantaran dapat membantu proses pengecekan arus rangkaian secara lebih cepat, fleksibel, dan mekanisme yang lebih instan. Manifold – Pengukur Jumlah Udara Adanya Manifold memang tidak secara intens berkaitan dengan teknis elektronik. Akan tetapi, alat ini memiliki manfaat dalam reparasi aneka perangkat elektronik. Khususnya yang berhubungan dengan pengukuran tekanan udara yang ada pada perangkat tersebut. Sebagai contohnya, Manifold ini umum dipakai teknisi dalam mengukur udara pada komponen kulkas. Tujuannya untuk mengidentifikasi optimal atau tidaknya saluran udara yang ada. Lebih dari itu, juga berguna saat pengisian freon dijalankan, dan lain sebagainya. Oscilloscope – Penampil Visual Digital Terakhir, alat ukur elektrik yang dapat dikatakan super canggih adalah Oscilloscope. Pada prinsipnya, alat ini akan membuat proyeksi dari listrik yang ada pada sebuah perangkat ke dalam sinyal digital. Sehingga pengukuran yang dilakukan dapat teridentifikasi secara akurat. Semisal digunakan teknisi untuk melakukan pengukuran mendasar. Mulai dari meneliti gejala periodic pada sebuah rangkaian, sampai dengan menghitung beda antara input dengan outputnya. Selain itu juga mempunyai guna dalam pengukuran amplitudo pada generator. Mekanisme kerjanya yang modern tersebut membuat alat ini banyak diidamkan. Selain karena kemudahan dan kepraktisannya, juga punya hasil yang akurat. Sehingga teknisi akan minim kesalahan saat memanfaatkannya. Fungsi Alat Ukur Elektrik Merujuk pada sejumlah penjelasan mengenai jenis alat ukur elektrik yang telah dijabarkan pada uraian di atas, maka dapat diketahui sejumlah fungsionalitasnya. Khususnya yang berkaitan dengan urgensi, di antaranya Pengukur tegangan. Hal ini berkaitan dengan tingkat tinggi atau rendahnya tegangan pada sebuah rangkaian yang berkenaan dengan kebutuhan daya dan juga faktor keselamatan nilai arus. Secara khusus, hal ini berkaitan dengan total arus yang tersedia dalam sebuah rangkaian elektronika frekuensi pada arus AC. Adanya pencatatan frekuensi, dapat menjadi indikasi sebuah perangkat bekerja dengan baik atau tidak, khususnya untuk yang punya arus nilai hambatan. Fungsi ini berkaitan dengan peran alat elektrik sebagai sarana yang mengidentifikasi tersambung atau tidaknya rangkaian satu dengan estimasi daya. Penghitungan tepat mengenai aspek berguna untuk menentukan tingkat estimasi biaya yang diperlukan pasca pemakaian sebuah perangkat skala suhu. Ini diperlukan bagi teknisi untuk pemetaan tempat penyimpanan perangkat elektronika. Selain itu, masih banyak lagi fungsi praktis lainnya yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan peruntukannya. Nah, itulah tadi sejumlah informasi yang dapat diberikan terkait definisi alat ukur elektrik beserta jenis sekalian fungsinya. Mengingat keberadaan perangkat semacam ini sangat penting, maka sangat perlu untuk dipelajari. Khususnya bagi yang menekuni bidang kelistrikan. Ketahui Juga 10 Jenis Panel Listrik Beserta Fungsi dan Harganya
Perlu alat ukur listrik untuk mengukur besaran listrik, seperti tegangan, arus, daya, resistansi, faktor kerja, frekuensi dan lain sebagainya. Dengan alat ukur listrik, pengguna atau teknisi bisa mengetahui besaran listrik DC maupun AC dengan akurat. Dulu, alat ukur kelistrikan masih menggunakan pengukuran analog, yang menggunakan jarum untuk menunjuk angka atau skala. Nah, berkat perkembangan teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak alat ukur kelistrikan digital, yang tentunya lebih mudah digunakan. Alat ukur kelistrikan sendiri ada bermacam-macam, dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya saja Ampere Meter, alat ukur kelistrikan untuk mengetahui arus listrik di rangkaian elektronika. Nah, silahkan pelajari macam-macam alat ukur listrik dan fungsinya di artikel ini! Macam-macam Alat Ukur Listrik dan Fungsinya1. Ampere Meter2. Volt Meter3. Frekuensi Meter4. Watt Meter5. Ohm Meter6. KwH Meter7. Megger8. Tachometer9. Oscilloscope10. Multimeter11. Manifold12. Generator Fungsi13. Fluxsi Meter14. Termometer15. Tang Ampere16. Avo MeterKesimpulanPenutup 1. Ampere Meter Pertama, ada Amperemeter, alat yang digunakan untuk mengukur arus AC yang berada di dalam rangkaian elektronika. Dengan Amperemeter ini, arus listrik yang melewati penghantar di rangkaian listrik bisa diketahui dengan akurat. Lalu, bagaimana cara kerja dan menggunakan Ampere Meter? Penggunaannya hanya perlu dengan memasangnya secara seri ke dalam suatu penghantar. Selain itu, biasanya alat ini juga bisa bekerja jika dipasang pada bagian paling ujung penghantar. 2. Volt Meter Berikutnya ada Volt Meter, alat ukur listrik yang berguna untuk mengukur tegangan AC yang masuk ke dalam suatu rangkaian. Volt Meter sering digunakan oleh teknisi elektronika untuk tahu dengan akurat berapa tegangan listrik yang masuk ke dalam rangkaian. Cara kerja alat ukur kelistrikan ini adalah dengan memasangnya secara paralel di rangkaian listrik dengan potensial yang berbeda. Selanjutnya tinggal menyesuaikan pemasangan kutub Voltmeter, yaitu kutub positif dipasangkan dengan potensial tinggi, dan kutub negatif dipasangkan dengan potensial rendah. 3. Frekuensi Meter Frekuensi Meter adalah alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengukur frekuensi di rangkaian listrik AC. Maksud dari frekuensi di sini adalah banyaknya getaran yang terjadi di rangkaian listrik AC setiap detiknya. Nah, cara menggunakan Frekuensi Meter untuk mengukur banyaknya getaran setiap detik adalah seperti di bawah ini Siapkan Frekuensi Meter, lengkap dengan stop kontak, lidah getar dan kabel penghubung. Pasang kabel penghubung ke dua lubang Frekuensi Meter. Hubungkan dua kabel penghubung secara bersamaan ke stop kontak. Cek lidah getar yang bergetar paling cepat, itulah hasil pengukurannya. 4. Watt Meter Macam-macam alat ukur listrik berikutnya ada Wattmeter, alat ukur kelistrikan yang berguna untuk mengukur besarnya daya dalam sebuah rangkaian listrik. Sejauh ini, ada 3 jenis Wattmeter untuk mengukur daya listrik, yaitu Wattmeter Induksi, Watt Meter Digital dan Wattmeter Analog. Watt Meter Digital termasuk yang paling sering digunakan, berikut caranya Hubungkan kabel Input ke terminal WATT & 10A. Hubungkan kabel Output ke terminal COM & V. Hidupkan Watt Meter, dengan menggeser tombol ke ON. Tekan tombol PILIHAN untuk mengetahui daya yang diinginkan, misal Watt 1 untuk daya Watt, hingga X10 Watt. Selanjutnya pilih WATT ZERO ADJUST di setting untuk membuat tampilan layar 0. Lalu hubungkan kabel Input ke stop kontak agar LOAD bekerja. Jika menggunakan Watt 1, maka tampilan layar adalah hasil ukur daya di LOAD. Jika menggunakan Watt 2, maka akan menghasilkan ukur daya yang sudah dikalikan 10. Jika sudah selesai menggunakannya, matikan Watt Meter dengan menggeser tombol ke OFF. 5. Ohm Meter Adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur daya listrik serta resistensi pada rangkaian listrik. Alat ini juga bisa digunakan untuk mengetes, apakah sekering, saklar dan kabel terputus atau tidak. Berikut cara menggunakan Ohm Meter Putuskan daya dari rangkaian yang akan diuji. Masukkan 2 probe ke lubang meteran. Atur meteran di posisi angka 0. Pilih rangkaian yang ingin diuji. Hubungkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian, dan 1 probe ke ujung lainnya. Terakhir, catat hasil pengukuran. 6. KwH Meter Setiap rumah tangga biasanya memiliki alat ini yang dipasang di tembok. Jika masih menggunakan listrik prabayar, petugas PLN akan mengeceknya setiap bulan. Ya, alat ini digunakan untuk mengukur daya listrik yang telah dipakai oleh rumah atau bangunan dalam satu periode tertentu 1 bulan. 7. Megger Selanjutnya ada Megger, alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengetahui ketahanan isolasi dari sebuah rangkaian elektronika. Biasanya, alat ini digunakan para teknisi untuk mengukur tahanan isolasi pada rangkaian listrik dengan tegangan yang tinggi. 8. Tachometer Tidak berhubungan dengan listrik secara langsung, namun sering digunakan untuk mengukur kinerja motor listrik. Ya,Tachometer digunakan untuk mengukur seberapa cepat motor listrik dan seberapa efisienkah daya yang dikeluarkannya. 9. Oscilloscope Adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur sekaligus memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar bisa dilihat dalam bentuk sinyal digital. Alat ini memiliki banyak manfaat, seperti mengukur amplitudo yang dihasilkan radio, menyelidiki gejala periodik dan mengetahui beda input dan output. 10. Multimeter Alat ukur listrik ini yang multifungsi, karena bisa mengukur aliran arus listrik, tegangan listrik dan daya listrik, semua dalam satu alat saja. Tersedia Multimeter Digital dan Analog, namun disarankan untuk menggunakan Multimeter Digital karena akurasinya yang lebih baik. Selain alat ukur kelistrikan yang umum di atas, ternyata ada alat lainnya yang jarang diketahui masyarakat luas, yaitu Manifold, untuk mengukur udara pada suatu ruangan Generator Fungsi, sebagai sumber pemicu Fluxsi Meter, untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. Tang Ampere, untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. Avo Meter, kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. 11. Manifold Memang tidak untuk mengukur listrik, namun lebih untuk mengukur udara pada suatu ruangan. Biasanya, alat ini digunakan oleh teknisi untuk mengukur tekanan udara pada satu komponen, misalnya di saluran udara di dalam kulkas.. 12. Generator Fungsi Generator fungsi adalah alat yang berfungsi sebagai sumber pemicu, merupakan bagian dari alat uji coba elektronik untuk menciptakan gelombang. 13. Fluxsi Meter Adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. 14. Termometer Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. 15. Tang Ampere Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. 16. Avo Meter Adalah alat untuk mengukur listrik yang multifungsi, merupakan kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. Kesimpulan Alat ukur listrik sangat penting untuk dimiliki oleh siapa saja, terutama teknisi kelistrikan. Alat semacam ini juga dibutuhkan pelajar yang mengambil jurusan kelistrikan di sekolah, karena pasti akan membutuhkannya. Sangat tidak bisa dibayangkan jika alat ukur kelistrikan seperti di atas tidak ada. Tentunya, teknisi atau siapa pun yang membutuhkan tidak bisa mengetahui besaran arus, tegangan, hambatan dan lainnya yang berada di peralatan elektronik. Penutup Di atas adalah alat ukur listrik yang umum digunakan oleh masyarakat luas. Setiap alat ukur kelistrikan tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda, entah untuk mengukur daya, arus, tegangan, resistansi dan lain sebagainya.RPPMenerapkan alat ukur mekanik serta fungsinya; RPP Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya; RPP Menerapkan alat ukur elektronik serta fungsinya; RPP Menerapkan alat ukur hidrolik serta fungsinya; RPP Menerapkan alat ukur pneumatik serta fungsinya; RPP Menganalisis berbagai jenis jacking, blocking dan lifting; RPP Menerapkan cara
Macam-macam Alat Ukur Elektrik dan Fungsinya - Alat ukur listrik merupakan jenis alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik. Artikel ini akan membahas mengenai alat ukur listrik, yang merupakan salah satu jenis dari alat ukur yang sering digunakan dalam industri otomotif, setelah sebelumnya membahas mengenai alat ukur mekanik dan ukur listrik yang umum digunakan di bengkel otomotif memiliki beragam jenis, namun pada dasarnya memiliki persamaan yaitu memerlukan daya listrik untuk dapat berfungsi dengan baik. Sumber daya listrik dapat berasal dari arus bolak-balik AC, seperti listrik rumah, maupun arus searah DC, seperti dari apakah bedanya elektrik dan elektronik?That's correct! Elektrik atau listrik merujuk pada sifat dan perilaku aliran listrik dan medan listrik. Sementara itu, elektronik merujuk pada penggunaan listrik dan sifat-sifat elektronik dalam perancangan dan pengembangan perangkat elektronik, seperti komputer, ponsel, dan perangkat listrik lainnya. Dalam konteks alat ukur, alat ukur elektrik biasanya mengacu pada alat ukur yang mengukur besaran listrik, seperti tegangan, arus, dan resistansi, sementara alat ukur elektronik mengukur sinyal elektronik dalam perangkat elektronik seperti osiloskop dan multimeter bengkel otomotif, terdapat beragam jenis alat ukur elektrik yang umumnya digunakan untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, antara lain Ampere meterOhm meterWatt meterVolt meterMulti meterBerikut adalah beberapa jenis alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif beserta fungsinya 1. Ampere meterAmpere meterAmpere meter digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Alat ukur ini biasanya dilengkapi dengan skala untuk nilai ampere, miliampere, dan ampere meter adalah untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Ampere meter biasanya dilengkapi dengan skala pengukuran yang mencakup satuan ampere, miliampere, dan Volt meterVolt meterVolt meter adalah alat pengukur yang berfungsi untuk mengukur perbedaan potensial atau tegangan listrik antara dua titik dalam sebuah rangkaian meter biasanya menggunakan galvanometer yang terhubung dengan resistor berhambatan dua jenis voltmeter yang umum digunakan, yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Pada voltmeter analog, penunjuk pengukur terdiri dari sebuah jarum penunjuk yang menunjukkan nilai pengukuran pada skala yang diberikan. Sedangkan pada voltmeter digital, nilai pengukuran ditampilkan pada layar pengukuran pada volt meter terbatas dan ditentukan oleh rentang maksimum yang bisa diukur oleh alat tersebut. Misalnya, jika sebuah volt meter hanya mampu mengukur tegangan maksimum hingga 100 volt, maka pengguna tidak dapat menggunakan alat tersebut untuk mengukur tegangan yang lebih tinggi dari 100 volt. Oleh karena itu, sebelum menggunakan volt meter, pengguna harus memastikan bahwa rentang pengukuran volt meter yang akan digunakan sesuai dengan besaran tegangan yang akan beda potensial atau tegangan merupakan fungsi utama dari alat ukur volt meter3. Ohm meterOhm meterAlat yang bernama ohm meter berfungsi untuk mengukur nilai hambatan listrik atau resistansi suatu beban elektronik, serta dapat digunakan untuk menguji kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring fuse, dan sebagainya, untuk mengetahui apakah rangkaian tersebut terputus atau merupakan rangkaian meter digunakan pada ohm meter untuk mendeteksi arus listrik yang mengalir melalui sebuah hambatan listrik resistansi dan mengukur besarnya arus tersebut, yang kemudian dikonversi ke dalam satuan ohm melalui kalibrasi alat Mengukur hambatan listrik 4. Watt meterWatt meterwatt meter berfungsi untuk mengukur besarnya daya listrik dalam satuan watt pada suatu rangkaian ini dirancang dengan cara menggabungkan dua alat ukur yaitu ampere meter dan volt meter, sehingga dapat mengukur arus dan tegangan secara langsung. Dengan mengalikan nilai arus dan tegangan, watt meter dapat menghitung daya yang terpakai pada suatu beban listrik. Dengan demikian, watt meter dapat digunakan untuk mengukur efisiensi konsumsi daya suatu peralatan Mengukur daya listrik5. MultimeterMultimeter analogAlat ukur elektronik yang serbaguna adalah multimeter, yang dapat berfungsi sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter. Multimeter ini sangat penting dalam bidang otomotif, karena dapat digunakan untuk menguji semua komponen kelistrikan. Selain itu, multimeter juga sering disebut sebagai AVO meter atau dunia alat ukur elektrik, multimeter terdiri dari dua jenis utama, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka yang terdapat pada merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif menggunakan multimeterPengukuran tegangan bateraiKontinuitasPengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuatorpengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggiBerbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, Mengukur arus AC dan DC, mengukur tegangan, dan hambatan resistansiUntuk mengetahui lebih lanjut tentang AVO Meter klik meter atau multimeter memang merupakan alat ukur elektrik yang multifungsi dan dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan hambatan listrik. Dengan memiliki pemahaman mengenai alat ukur elektrik dan fungsinya, kita dapat lebih mudah melakukan perbaikan atau pengecekan pada komponen kelistrikan kendaraan. Namun, perlu diingat juga bahwa penggunaan alat ukur elektrik memerlukan kehati-hatian dan keahlian khusus agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau bahkan bahaya kasih, semoga informasi tersebut bermanfaat bagi pembaca. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak mengenai alat ukur elektrik dan teknologi lainnya di
. 275 495 276 128 461 103 327 236